Setelah puluhan purnama, aku kembali bertemu kamu.
Bukan.
Hanya tahu kabarmu dari pesan singkat malam itu.
Aku senang? Sedikit.
Aku membalas dengan baik? Iya.
Aku masih marah? Tidak.
Kamu masih jadi salah satu alasan senyumku. Haha menggelikan.
Iya, setelah apa yang sudah terjadi aku tidak pernah benar-benar marah padamu.
Bahkan aku memaafkanmu tanpa sempat menunggumu kembali baik dan meminta maaf.
Kembalinya kamu mungkin di waktu yang tepat.
Ketika aku merasa dunia tidak pernah berpihak padaku lagi.
Hehe, iya. Aku jadi merasa diperhatikan.
Sekarang menyesal? Iya terkadang.
Tapi kenapa harus menyesali sesuatu yang disukai, terlalu naif.
Bahkan sekarang sebenarnya aku malas mengingat apa yang kamu lakukan dua bulan ini
Aku ingin semua ekspektasiku tentangmu terwujud. Egois, memang.
Singkatnya, sekarang
Aku merasa sedang berdiri dalam persimpangan.
Persimpangan akan perasaan yang aku miliki
Antara peduli dan sakit hati.
Persimpangan akan sikap yang kukehendaki
Antara tetap mengacuhkan atau kembali memperbaiki
-Perpustakaan Pusat UB|1:04 pm
Komentar
Posting Komentar