Langsung ke konten utama

Tentang Temanku..

Hidup ini tak semuanya tentang aku.. Tentang orang lain, teman misalnya..
Iya.. Teman.
Teman itu, seseorang yang menemani. Benarkah? Tentu tidak..
Teman itu, seseorang yang selalu ada. Benarkah? Tentu tidak..
Hmm.. lalu harus kudefinisikan seperti apa orang yang mengaku dirinya temanku, tapi tak pernah menemani dan ada di sampingku?
Misalnya temanku, mereka juga punya dunianya sendiri.. Mereka juga butuh memiliki waktu untuk dirinya sendiri, atau bahkan waktu untuk temannya yang lain.
Perlu digaris bawahi, (yang mengaku) temanku adalah manusia-manusia yang memiliki banyak perbedaan.. ada yang menemani tapi tak selalu ada, ada yang selalu ada tapi tak bisa menemani, ada yang tidak melakukan kedua-duanya.
Teman yang menemani tapi tak selalu ada.. hmm misalnya seperti ini. Aku setiap hari bersamanya, menghabiskan hampir setengah hariku dengannya. Terlihat akrab. Bahkan sangat akrab di mata semua orang. Tetapi, ketika tiba-tiba aku membutuhkan sesuatu, dia hanya berkata “carilah sendiri”. Terlihat sederhana bukan, masalahnya? Tapi dengan itu terbukalah mata hati tentang pribadinya. Di keadaan lain, bisa saja ketika kita sakit, ketika kita tak berduit, dan ketika kita sedang tak punya cerita tuk diungkit dia tak mempedulikan kita. Hanya sekadarnya saja dia bertanya “kenapa?” atau bahkan tidak ada sepatah kata…
Lalu..
Teman yang selalu ada tapi tak bisa menemani. Hmm inii membuat nelangsa. Dia sangat peduli denganku, sangat menghargaiku, sangat menyayangiku… Namun tak pernah bersamaku. Karena waktu, karena tempat, karena keadaan yang memisahkan… misalnya seperti ini. Aku tak selalu tau keadaannya, dia pun tak tau keadaanku. Bahkan saling menyapa melalui media tak setiap hari dilakukan. Tetapi, ketika dia butuh aku, ketika aku butuh dia.. kami akan berkta “mari kubantu, mari kita lakukan”. Sesederhana itu rasa bahagia… bahkan ketika tak pernah memberi kabar pun, masih saja mengerti dan mengetahui.. Menyenangkan.
Sementara..
Yang tidak selalu ada dan tidak pula menemani adalah kebanyakan yang ada. Hanya berlabel “teman sekelas” “teman di kantor” “teman kuliah” atau hanya sebatas “kenalan”. Ini tak usah pun dipikir terlalu dalam… banyak teman hal yang baik, bukan?
Aku tak pernah menganggap temanku salah, tidak. Mungkin aku yang salah. Aku tak pernah menganggap temanku kurang, tidak. Mungkin aku yang kurang. Yang aku tau, dia menganggapku teman. Akan kuperlakukan ia seperti teman. Untuk perlakuan yang kudapat, itu haknya.. dan aku cukup tau untuk membedakannya..

Lalu, masihkah orang lain punya teman yang selalu menemani dan selalu ada? Pastinya. Aku juga mempunyainya.. meski hanya beberapa…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Kamu

Setelah puluhan purnama, aku kembali bertemu kamu. Bukan. Hanya tahu kabarmu dari pesan singkat malam itu. Aku senang? Sedikit. Aku membalas dengan baik? Iya. Aku masih marah? Tidak. Kamu masih jadi salah satu alasan senyumku. Haha menggelikan. Iya, setelah apa yang sudah terjadi aku tidak pernah benar-benar marah padamu. Bahkan aku memaafkanmu tanpa sempat menunggumu kembali baik dan meminta maaf. Kembalinya kamu mungkin di waktu yang tepat. Ketika aku merasa dunia tidak pernah berpihak padaku lagi. Hehe, iya. Aku jadi merasa diperhatikan.  Sekarang menyesal? Iya terkadang. Tapi kenapa harus menyesali sesuatu yang disukai, terlalu naif. Bahkan sekarang sebenarnya aku malas mengingat apa yang kamu lakukan dua bulan ini Aku ingin semua ekspektasiku tentangmu terwujud. Egois, memang. Singkatnya, sekarang Aku merasa sedang berdiri dalam persimpangan. Persimpangan akan perasaan yang aku miliki Antara peduli dan sakit hati. Persimpangan akan sikap

-

Setelah semua yang terjadi.. Pada akhirnya sampai jua.. Pada ujung hari yang sebenarnya tak berujung.. Bukan.. Bukan tentang akhir kehidupan. Sebenarnya, mungkin ini justru awalan Jika bisa berterus terang, kertas-kertas itu akan  tetap putih Jika bisa berterus terang, tinta-tinta itu akan tetap basah Jika bisa berterus terang, pilu itu tidak akan jatuh berkepingan ke tanah Hanya jika,,, Lalu, semua ini apa? Idjen, 4 Des 2019 (12.55)